Sabtu, 18 Februari 2012

Chairil Anwar

Siapa yang tidak mengenal legendaris salah satu sastrawan puisi Indonesia pada generasi tahun 1945an dengan puisi2 beliau yang menggubah rasa kita. Ya, siapa lagi kalau bukan Eyangnya puisi Indonesia yaitu Chairil Anwar!
Terlahir di Medan pada tahun 1922 dan hijrah dan menetap diJakarta. Keakraban dan keramahannya menjadikan beliau berteman dengan siapapun yang dijumpai dari kalangan atas bahkan sampai prostitutes.
Latar belakang kehidupan beliau yang  unik dan sifat beliau sebagai orang yang mencintai akan sarat kebebasan dalam menumpahkan segala ekspresinya tertulis dalam setiap puisi2 beliau.




PRAJURIT JAGA MALAM
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu……
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !

1948
Siasat,
Th III, No. 96
1949

MALAM
Mulai kelam
belum buntu malam
kami masih berjaga
–Thermopylae?-
- jagal tidak dikenal ? -
tapi nanti
sebelum siang membentang
kami sudah tenggelam hilang

Zaman Baru,
No. 11-12
20-30 Agustus 1957

AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943



Sumber: 
http://sriagustiani.wordpress.com/kumpulan-puisi-chairil-anwar/

0 komentar:

Posting Komentar